Saturday, September 18, 2010

Kiat Menjadi Penulis

DALAM hal berkarya kita dapat menggunakan sarana atau media apapun. Yang jelas harus mempunyai tujuan yang baik dan bermanfaat buat orang banyak. Dalam keseharian kita sesuai profesi kita masing masing kadang kita hanyut dalam kesibukan yang tak pernah berujung. Kadang tanpa disadari bisa mendatangkan sebuah kejenuhan dalam rutinitas tersebut, seperti yang saya alami saat ini.

Sebagai profesi pelayan dibidang kesehatan sudah selayaknya bekerja sepenuh hati dan sebaik mungkin sesuai panggilan profesi bahkan kadang menomorduakan kepentingan pribadi. Lantas sebagai manusia pada umumnya sering timbul kejenuhan yang cukup berarti sehingga perlu refreeshing dalam mengatasinya.
Kalau saya selalu dihadapkan tentang masalah penyakit dan pengobatannya sudah menjadi makanan harian, tapi kalau mencari solusi atas sebuah kejenuhan akibat rutinitas pekerjaan kadang agak bingung untuk menjawabnya. Sesuai perjalanan waktu dan berbagai methode yang saya tempuh mulai dari rekreaksi ke tempat tempat baru yang menyegarkan merupakan solusi yang banyak dijalani sebagian besar masyarakat di kota besar. Akan tetapi untuk mendapatkannya seperti saat ini diakhir tahun 2008, berbondong bondong masyarakat mengunjungi tempat tempat tujuan yang menjanjikan suasana baru untuk menghilangkan kejenuhan tadi.

Sebenarnya kadang kita dihadapkan dengan segudang persoalan baru yang justru menambah beban stress kita, seperti contohnya kemacetan yang sangat panjang saat kita menuju tempat wisata itu. Hasilnya bukan refreshing yang kita dapatkan melainkan kemangkelan sehingga memicu emosi kita, jadi tambah runyam saja. Sebenarnya ada salah satu solusi yang sangat efektif dalam mengatasi kejenuhan tadi, seperti judul yang saya angkat ini, yaitu Mari Kita Menulis.
Sengaja saya angkat karena dengan menulis seluruh energi dan fokus kita tercurah dengan apa yang ingin kita ungkapkan dalam tulisan kita. Otomatis kita akan lupa dengan segala bentuk rutinitas yang menimbulkan kejenuhan tadi. ini saya rasakan sendiri dengan banyak menulis. Saya dapat berbagi dan mendapat masukan yang sangat positif, bahkan kita dapat berkarya dalam sebuah bentuk tulisan yang kita ungkapkan dalam susunan kata dan kalimat dalam media cetak atau elektronik yang pastinya harus sesuai dengan aturan aturan dan etika baku yang sudah ditetapkan.
Seperti media Kompasiana ini, kalau bisa saya acungkan kedua ibu jari tangan saya sepertinya belumlah cukup untuk memberikan sebuah bentuk penghargaan apresiasi atas tersedianya media/sarana khususnya buat publik ini, karena media ini sudah menyumbangkan banyak manfaatnya serta kontribusi yang sangat positif seperti yang saya maksudkan, dapat menjadi obat paling mujarab dalam mengatasi kejenuhan tadi. Sudah ngga macet, murah, mudah, dan segudang manfaat lainnya untuk menghilangkan kejenuhan ini.

No comments: